

FAST, UPDATE, TRUSTED
Setelah mempelajari buku tersebut memahami/mendapatkan sesuatu yang bermanfaaat bagi hidup. Metode dan teknik untuk disiplin ilmu (IDI) adalah suatu pendekatan yang melihat agama sebagai suatu sistem tata nilai dan norma yang di artikan menciptakan atau sekurang kurang nya mengaruhi sehingga dalam arti luas sebagaimana tercakup […]
HeadlineBuku ini menjelaskan tentang tata cara dalam berolahraga dan kesehatan merupakan kewajiban bagi setiap manusia untuk menjaga kesehatan,apapun yang dapat di lakukan dengan baik dan dapat menyenangkan contohnya: belajar, bermain, makan dan minum dan lain lainnya. kenapa kita harus berolahraga karena agar tubuh kita selalu […]
HeadlineElly Muningsih Supriyanta Eni Irfani Diah Puspitasari Sistem Informasi Manajemen Sistem Informasi Manajemen adalah serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasikan data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat […]
HeadlineMengadakan pelatihan MS Office Specialist (MS.Word, MS.Excel, dan MS.Power Point) untuk Siswa-siswi di SMK Karya Guna Bhakti 1 Kota Bekasi,Jawa Barat.Mengajari siswa-siswi bagaimana cara menggunakan MS.Word, MS.Excel, MS Power Point. kegiatan ini dilakukan agar siswa-siswi SMK Karya Guna Bhakti 1 memiliki keterampilan dan pengetahuan dalam […]
Oleh : Sopwan Nulhakim (Mahasiswa Jurusan TI) Salah satu teknologi yang sedang berkembang saat ini adalah teknologi internet, berbagai kegiatan bisa dilakukan diinternet mulai dari mencari informasi, belanja, bekerja, atau bersosial media untuk menyapa teman maupun saudara. Banyaknya perusahaan besar atau perusahaan kecil yang masuk […]
Jakarta, Indonesia – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyelidiki keterkaitan infeksi covid-19 dengan kasus hepatitis misterius yang muncul beberapa waktu terakhir. Lembaga di bawah PBB itu mengungkapkan 348 kemungkinan kasus hepatitis yang tidak diketahui asalnya telah diidentifikasi. Pada saat yang sama, penelitian tentang peran potensial adenovirus […]
Penelitian TrendingPada tanggal 25 april 2022, tepatnya pada pukul 14.30. Acara pembagian sembako sudah dimulai. Pada acara ini dihadiri oleh warga yang berada di sekitar kampus JGU, bapak rektor JGU, wakil walikota Depok, serta dosen-dosen. Acara pertama diisi dengan pembacaan tilawatil quran oleh bapak dosen JGU. […]
Headline Pengabdian Masyarakat“Gempa Turki termasuk fenomena gempa yang paling ditakuti terjadi oleh para ahli Gempa,” ujarnya dikutip dari situs ITB, Kamis (9/2/2023). Alasan Gempa Turki Bersifat MerusakIrwan mengungkapkan, ada empat alasan gempa Bumi yang terjadi di wilayah Turki Selatan dan Suriah Utara itu bisa sangat merusak, yaitu: […]
HeadlineTentang Guru dan Dosen. pembangunan nasional dalam bidang pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia. Bahwa untuk menjamin perluasan dan pemerataan akses, peningkatan mutu dan relevansi, serta tata pemerintahan yang baik dan akuntabilitas pendidikan yang […]
HeadlineBetapa penting nya bahasa bagi manusia kira nya tidak perlu diragukan lagi, Hal itu tidak dapat di buktikan dengan menunjuk pemakaian bahasa dalam kehidupan sehari-hari, tetapi dapat juga dibuktikan dengan menunjuk banyaknya perhatian para ilmuwan dan praktisi terhadap bahasa. Bahasa sebagai objek ilmu tidak di […]
HeadlineSetelah mempelajari buku tersebut memahami/mendapatkan sesuatu yang bermanfaaat bagi hidup. Metode dan teknik untuk disiplin ilmu (IDI) adalah suatu pendekatan yang melihat agama sebagai suatu sistem tata nilai dan norma yang di artikan menciptakan atau sekurang kurang nya mengaruhi sehingga dalam arti luas sebagaimana tercakup […]
HeadlinePerancangan Strategi Sistem Informasi bab ini membahas perancangan strategi Sistem Informasi / Teknologi Informasi. tujuan perancangan strategi adalah untuk pengadaan dan penggunaan sistem informasi dalam suatu organisasi. Apa itu strategi ? rencana / tindakan. rencana tindakan masa mendatang. suatu aktivitas atau kegiatan yng bertujuan untuk […]
HeadlinePerancangan Strategi Sistem Informasi
bab ini membahas perancangan strategi Sistem Informasi / Teknologi Informasi.
tujuan perancangan strategi adalah untuk pengadaan dan penggunaan sistem informasi dalam suatu organisasi.
Apa itu strategi ?
Apa itu sistem operasi ?
buku ini sangat bagus, karena menjelaskan betapa pentingnya informasi, sistem informasi, dan teknologi informasi.
src : Risma Ekawati, Eko Wahyudiharto
gazia putra
Agama Islam mewajibkan umatnya untuk menuntut ilmu, dan tidak terikat oleh waktu dan tempat. Bahkan, ayat pertama yang turun kepada Rasulullah SAW saat menjadi nabi adalah salam surat Al-‘Alaq yang memiliki arti ‘Bacalah.’ (QS Al’alaq: 1). Hal ini menunjukkan bahwa kedudukan ilmu dalam Islam begitu mulia. Ini juga mendapat […]
HeadlineAgama Islam mewajibkan umatnya untuk menuntut ilmu, dan tidak terikat oleh waktu dan tempat. Bahkan, ayat pertama yang turun kepada Rasulullah SAW saat menjadi nabi adalah salam surat Al-‘Alaq yang memiliki arti ‘Bacalah.’ (QS Al’alaq: 1).
Hal ini menunjukkan bahwa kedudukan ilmu dalam Islam begitu mulia. Ini juga mendapat peratian dari Rasulullah SAW yang dalam salah satu hadis pernah bersabda: “Barangsiapa yang menginginkan urusan dunia, maka wajiblah baginya berilmu.
Dan barangsiapa yang ingin urusan akhirat (selamat di akhirat) maka wajiblah ia memiliki ilmu juga. Dan barangsiapa yang menginginkan keduanya, maka hendaklah ia memiliki ilmu tentangnya juga.” (HR Bukhari dan Muslim)
Oleh karena itu, ada keutamaan menuntut ilmu bagi orang yang mengerjakannya. Karena hal tersebut merupakan amalan yang mulia, tentu juga terkandung adab menuntut ilmu yang harus dijaga agar ilmu yang didapat menjadi berkah dan bermanfaat bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk sesama.
KEUTAMAAN DAN KEBERKAHAN HARI JUM’AT OlehDr. Nashir bin ‘Abdirrahman bin Muhammad al-Juda’i Hari Jum’at merupakan hari yang paling utama (afdhal) dari semua hari dalam sepekan. Dia adalah hari yang penuh barakah. Allah Ta’ala mengkhususkan hari Jum’at ini hanya bagi kaum Muslimin dari seluruh kaum dari […]
HeadlineKEUTAMAAN DAN KEBERKAHAN HARI JUM’AT
Oleh
Dr. Nashir bin ‘Abdirrahman bin Muhammad al-Juda’i
Hari Jum’at merupakan hari yang paling utama (afdhal) dari semua hari dalam sepekan. Dia adalah hari yang penuh barakah. Allah Ta’ala mengkhususkan hari Jum’at ini hanya bagi kaum Muslimin dari seluruh kaum dari ummat-ummat terdahulu. Dan di antara beberapa keutamaan dan barakah hari yang agung ini adalah sebagai berikut:
Pertama, terdapat berbagai hadits yang menjelaskan keutamaan dan kemuliaan hari Jum’at. Di antaranya hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ فِيهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيهِ أُدْخِلَ الْجَنَّةَ وَفِيهِ أُخْرِجَ مِنْهَا وَلاَ تَقُومُ السَّاعَةُ إِلاَّ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ.”
“Sebaik-baik hari dimana matahari terbit di saat itu adalah hari Jum’at. Pada hari ini Adam diciptakan, hari ketika ia dimasukan ke dalam Surga dan hari ketika ia dikeluarkan dari Surga. Dan hari Kiamat tidak akan terjadi kecuali pada hari Jum’at.”
Hadits berikutnya, dari Abu Hurairah dan Hudzaifah[2]
“أَضَلَّ اللهُ عَنِ الْجُمُعَةِ مَنْ كَانَ قَبْلَنَا فَكَانَ لِلْيَهُوْدِ يَوْمُ السَّبْتِ وَكَانَ لِلنَّصَارَى يَوْمُ الأَحَدِ فَجَاءَ اللهُ بِنَا فَهَدَانَا اللهُ لِيَوْمِ الْجُمُعَةِ.”
“Allah menyimpangkan kaum sebelum kita dari hari Jum’at. Maka untuk kaum Yahudi adalah hari Sabtu, sedangkan untuk orang-orang Nasrani adalah hari Ahad, lalu Allah membawa kita dan menunjukan kita kepada hari Jum’at.’” [Al-Hadits]
Dan hadits-hadits lain yang menunjukkan besarnya keutamaan hari Jum’at dan keistimewaannya di banding hari-hari lainnya.
Di antara keberkahan hari Jum’at, bahwa di dalamnya terdapat waktu-waktu dikabulkannya do’a.
Dalam ash-Shahihain terdapat hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut hari Jum’at, lalu beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“فِيْهِ سَاعَةٌ لاَ يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي يَسْأَلُ اللهَ تَعَالَى شَيْئًا إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وَأَشَارَ بِيَدِهِ يُقَلِّلُهَا.”
“‘Di hari Jum’at itu terdapat satu waktu yang jika seorang Muslim melakukan shalat di dalamnya dan memohon sesuatu kepada Allah Ta’ala, niscaya permintaannya akan dikabulkan.’ Lalu beliau memberi isyarat dengan tangannya yang menun-jukkan sedikitnya waktu itu.”
Para ulama dari kalangan Sahabat, Tabi’in dan setelah mereka berbeda pendapat tentang “waktu itu”, apakah (perkara) waktu tersebut tetap ada (relevan hingga saat ini) ataukah sudah dihapus? Sementara bagi kelompok yang menyatakan bahwa waktu itu tetap ada, mereka berselisih pendapat tentang penentuan waktu tersebut, seluruhnya menjadi lebih dari menjadi tiga puluh pendapat. Semua itu dinukil oleh al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalani رحمهما الله beserta dengan dalil-dalilnya.
Dari semua pendapat itu, terdapat dua pendapat yang paling kuat.
Pertama, bahwa waktu itu dimulai dari duduknya imam sampai pelaksanaan shalat Jum’at. Di antara dalilnya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab Shahihnya,
“عَنْ أَبِي بُرْدَةَ بْنِ أَبِي مُوسَى الأَشْعَرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: أنَّ عَبْدَ اللهِ بْنُ عُمَرَ قَالَ لَهُ: أَسَمِعْتَ أَبَاكَ يُحَدِّثُ عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي شَأْنِ سَاعَةِ الْجُمُعَةِ ؟ قَالَ : قُلْتُ نَعَمْ. سَمِعْتُهُ يَقُولُ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: هِيَ مَا بَيْنَ أَنْ يَجْلِسَ الإِمَامُ إِلَى أَنْ تُقْضَى الصَّلاَةُ.”
Dari Abu Burdah bin Abi Musa al-Asy’ar Radhiyallahu anhubahwa ‘Abdullah bin ‘Umar Radhiyallahu anhuma berkata padanya, “Apakah engkau telah mendengar ayahmu meriwayatkan hadits dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sehubungan dengan waktu ijaabah pada hari Jum’at?” Lalu Abu Burdah mengatakan, ‘Aku menjawab, ‘Ya, aku mendengar ayahku mengatakan bahwa, ‘Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Yaitu waktu antara duduknya imam sampai shalat dilaksanakan.”
Di antara orang yang menguatkan pendapat ini adalah Imam an-Nawawi rahimahullah. Bahkan dia mengatakan, “Pendapat ini shahih, bahkan shawaab (benar)” Sedangkan Imam as-Suyuthi rahimahullah menentukan waktu yang dimaksud (dengan waktu tersebut), adalah ketika shalat didirikan.”
Baca Juga : Tidak Shalat Jum’at 3 Kali Berturut-Turut
Kedua, bahwa batas akhir dari waktu tersebut hingga setelah ‘Ashar. Di antara argumentasinya adalah hadits yang diriwayatkan oleh sebagian penulis kitab Sunan, dari Jabir bin ‘Abdillah Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda,
“يَوْمُ الْجُمُعَةِ اثْنَتَا عَشْرَةَ سَاعَةً لاَ يُوجَدُ فِيْهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللهَ شَيْئًا إِلاَّ آتَاهُ إِيَّاهُ فَالْتَمِسُوهَا آخِرَ سَاعَةٍ بَعْدَ الْعَصْرِ.”
“Hari Jum’at itu dua belas jam. Tidak ada seorang Muslim pun yang memohon sesuatu kepada Allah dalam waktu tersebut melainkan akan dikabulkan oleh Allah. Maka peganglah erat-erat (ingatlah bahwa) akhir dari waktu tersebut jatuh setelah ‘Ashar.”
Dan di antara orang yang menguatkan pendapat ini adalah Imam Ibnul Qayyim rahimahullah, dia mengatakan, “Ini adalah pendapat yang dipegang oleh kebanyakan generasi Salaf, dan banyak sekali hadits-hadits mengenainya”
2. Keberkahan lainnya yang dimiliki hari Jum’at, bahwa siapa saja yang menunaikan shalat Jum’at sesuai dengan tuntunan adab dan tata cara yang benar, maka dosa-dosanya yang terjadi antara Jum’at tersebut dengan Jum’at sebelumnya akan diampuni.
Sebagaimana disebutkan dalam Shahih al-Bukhari dari Salman al-Farisi Radhiyallahu anhu. Dia mengatakan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“لاَ يَغْتَسِلُ رَجُلٌ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَيَتَطَهَّرُ مَا اسْتَطَاعَ مِنْ طُهْرٍ وَيَدَّهِنُ مِنْ دُهْنِهِ أَوْ يَمَسُّ مِنْ طِيبِ بَيْتِهِ ثُمَّ يَخْرُجُ فَلاَ يُفَرِّقُ بَيْنَ اثْنَيْنِ ثُمَّ يُصَلِّي مَا كُتِبَ لَهُ ثُمَّ يُنْصِتُ إِذَا تَكَلَّمَ اْلإِمَامُ إِلاَّ غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ اْلأُخْرَى.”
“Tidaklah seseorang mandi pada hari Jum’at, dan bersuci semampunya, berminyak dengan minyak, atau mengoleskan minyak wangi dari rumahnya, kemudian keluar (menuju masjid), dan dia tidak memisahkan dua orang (yang sedang duduk berdampingan), kemudian dia mendirikan shalat yang sesuai dengan tuntunannya, lalu diam mendengarkan (dengan seksama) ketika imam berkhutbah melainkan akan diampuni (dosa-dosanya yang terjadi) antara Jum’at tersebut dan ke Jum’at berikutnya.”
3. Keberkahan lain yang dimiliki hari Jum’at bahwa di dalamnya terdapat keutamaan yang besar bagi siapa saja yang bersegera pergi ke masjid lebih pagi untuk shalat Jum’at.
Dalam ash-Shahihain terdapat hadits Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“مَنِ اغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ غُسْلَ الْجَنَابَةِ ثُمَّ رَاحَ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَدَنَةً وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّانِيَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَقَرَةً وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّالِثَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ كَبْشًا أَقْرَنَ وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الرَّابِعَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ دَجَاجَةً، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الْخَامِسَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَيْضَةً فَإِذَا خَرَجَ اْلإِمَامُ حَضَرَتِ الْمَلاَئِكَةُ يَسْتَمِعُونَ الذِّكْرَ.”
“Barangsiapa yang mandi pada hari Jum’at seperti mandi janabah lalu segera pergi ke masjid, maka seakan-akan berkurban dengan unta yang gemuk, dan barangsiapa yang pergi pada jam yang kedua, maka seakan-akan ia berkurban dengan sapi betina, dan barangsiapa pergi pada jam yang ketiga, maka seakanakan ia berkurban dengan domba yang bertanduk, dan barangsiapa yang pergi pada jam yang keempat seakan-akan ia berkurban dengan seekor ayam, dan barangsiapa yang pergi pada jam kelima, maka seakan-akan ia berkurban dengan sebutir telur. Dan apabila imam telah keluar (untuk berkhutbah), maka para Malaikat turut hadir sambil mendengarkan dzikir (nasihat/peringatan).”
4. Keberkahan lainnya yang dimiliki hari Jum’at bahwa hari ini merupakan hari berkumpulnya kaum Muslimin.
Hari ini merupakan hari berkumpulnya kaum Muslimin dalam masjid-masjid mereka yang besar untuk mengikuti shalat dan se-belumnya mendengarkan dua khutbah Jum’at yang mengandung pengarahan dan pengajaran serta nasihat-nasihat yang ditujukan kepada kaum Muslimin yang kesemuanya mengandung manfaat agama dan dunia. Hari Jum’at ini juga memiliki beberapa keistimewaan yang mulia di antaranya disebutkan oleh Ibnu Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah sebanyak tiga puluh tiga. Bahkan Imam as-Suyuthi dalam risalahnya, Nuurul Lum’ah fii Khashaa-ishil Jumu’ah me-nambahkan keistimewaan tersebut menjadi seratus satu. Akan tetapi sebagian keistimewaan itu bersandar pada hadits-hadits yang lemah.
Maka, sudah sepantasnya seorang Muslim memanfaatkan hari yang mulia dan penuh barakah ini dengan melakukan ibadah-ibadah wajib maupun sunnah[16], dan mengkonsentrasikan diri pada ibadah-ibadah tersebut sehingga dia dapat meraih pahala yang besar dan ganjaran yang setimpal.
[Disalin dari buku At Tabaruk Anwaa’uhu wa Ahkaamuhu, Judul dalam Bahasa Indonesia Amalan Dan Waktu Yang Diberkahi, Penulis Dr. Nashir bin ‘Abdirrahman bin Muhammad al-Juda’i, Penerbit Pustaka Ibnu Katsir]
Dipost oleh : azka muflih as saifi
Seorang muslim tidaklah cukup hanya dengan menyatakan keislamannya tanpa berusaha untuk memahami Islam dan mengamalkannya. Pernyataannya harus dibuktikan dengan melaksanakan konsekuensi dari Islam. Dan untuk melaksanakan konsekuensi-konsekuensi dari pengakuan bahwa kita sudah berIslam, itu membutuhkan ilmu. Menuntut Ilmu Itu Wajib Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, طَلَبُ […]
HeadlineSeorang muslim tidaklah cukup hanya dengan menyatakan keislamannya tanpa berusaha untuk memahami Islam dan mengamalkannya. Pernyataannya harus dibuktikan dengan melaksanakan konsekuensi dari Islam. Dan untuk melaksanakan konsekuensi-konsekuensi dari pengakuan bahwa kita sudah berIslam, itu membutuhkan ilmu.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim” (HR. Ibnu Majah no. 224, dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dishahihkan Al Albani dalam Shahiih al-Jaami’ish Shaghiir no. 3913)
Menuntut ilmu itu wajib bagi Muslim maupun Muslimah. Ketika sudah turun perintah Allah yang mewajibkan suatu hal, sebagai muslim yang harus kita lakukan adalah sami’na wa atha’na, kami dengar dan kami taat. Sesuai dengan firman Allah Ta ‘ala:
إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَنْ يَقُولُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
“Sesungguhnya ucapan orang-orang yang beriman apabila diajak untuk kembali kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul itu memberikan keputusan hukum di antara mereka hanyalah dengan mengatakan, “Kami mendengar dan kami taat”. Dan hanya merekalah orang-orang yang berbahagia.” (QS. An-Nuur [24]: 51).
Sebagaimana kita meluangkan waktu kita untuk shalat. Ketika waktu sudah menunjukkan waktu shalat pasti kita akan meluangkan waktu untuk shalat walaupun misal kita sedang bekerja dan pekerjaan kita masih banyak. Kita akan tetap meninggalkan aktivitas kita dan segera mengerjakan shalat. Maka begitupun sebaiknya yang harus kita lakukan dengan menuntut ilmu.
Ilmu adalah kunci segala kebaikan. Ilmu merupakan sarana untuk menunaikan apa yang Allah wajibkan pada kita. Tak sempurna keimanan dan tak sempurna pula amal kecuali dengan ilmu. Dengan ilmu Allah disembah, dengannya hak Allah ditunaikan, dan dengan ilmu pula agama-Nya disebarkan.
Kebutuhan pada ilmu lebih besar dibandingkan kebutuhan pada makanan dan minuman, sebab kelestarian urusan agama dan dunia bergantung pada ilmu. Imam Ahmad mengatakan, “Manusia lebih memerlukan ilmu daripada makanan dan minuman. Karena makanan dan minuman hanya dibutuhkan dua atau tiga kali sehari, sedangkan ilmu diperlukan di setiap waktu.”
Jika kita ingin menyandang kehormatan luhur, kemuliaan yang tak terkikis oleh perjalanan malam dan siang, tak lekang oleh pergantian masa dan tahun, kewibawaan tanpa kekuasaan, kekayaan tanpa harta, kedigdayaan tanpa senjata, kebangsawanan tanpa keluarga besar, para pendukung tanpa upah, pasukan tanpa gaji, maka kita mesti berilmu.
Namun, yang dimaksud dengan kata ilmu di sini adalah ilmu syar’i. Yaitu ilmu yang akan menjadikan seorang mukallaf mengetahui kewajibannya berupa masalah-masalah ibadah dan muamalah, juga ilmu tentang Allah dan sifat-sifatNya, hak apa saja yang harus dia tunaikan dalam beribadah kepada-Nya, dan mensucikan-Nya dari berbagai kekurangan” (Fathul Baari, 1/92).
Dari penjelasan Ibnu Hajar rahimahullah di atas, jelaslah bawa ketika hanya disebutkan kata “ilmu” saja, maka yang dimaksud adalah ilmu syar’i. Oleh karena itu, merupakan sebuah kesalahan sebagian orang yang membawakan dalil-dalil tentang kewajiban dan keutamaan menuntut ilmu dari Al Qur’an dan As-Sunnah, tetapi yang mereka maksud adalah untuk memotivasi belajar ilmu duniawi. Meskipun demikian, bukan berarti kita mengingkari manfaat belajar ilmu duniawi. Karena hukum mempelajari ilmu duniawi itu tergantung pada tujuannya. Apabila digunakan dalam kebaikan, maka baik. Dan apabila digunakan dalam keburukan, maka buruk. (Lihat Kitaabul ‘Ilmi, hal. 14).
Hal yang disayangkan ternyata beberapa majelis ilmu sudah tidak memiliki daya magnet yang bisa memikat umat Islam untuk duduk di sana, bersimpuh di hadapan Allah untuk meluangkan waktu mengkaji firman-firman Allah ‘Azza wa Jalla dan hadist nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kita lebih senang menyia-nyiakan waktu bersama teman-teman, menghabiskan waktu di instagram, twitter, atau media sosial lain dibandingkan duduk di majelis ilmu. Ada banyak faktor yang menyebabkan hal ini terjadi. Salah satunya adalah karena umat Islam belum mengetahui keutamaan dan keuntungan, mempelajari ilmu agama. Kita belum mengetahui untungnya duduk berjam-jam di majelis ilmu mengkaji ayat-ayat Allah. Kalau kita tidak mengetahuinya, kita tidak akan duduk di majelis ilmu. Karena fitrah manusia memang bertindak sesuai asas keuntungan. Faktanya, kalau kita tidak mengetahui keuntungan atau manfaat suatu hal maka kita tidak akan melakukan hal itu. Begitu juga dengan ibadah. Maka dari itu, semakin kita belajar dan mengetahui keuntungan-keuntungan salat, puasa, zakat, maka kita akan semakin semangat menjalaninya. Ini yang seharusnya kita sadari. Oleh karena itu, kita harus mengetahui keutamaan dan keuntungan menuntut ilmu.
Baca selengkapnya ada pada: https://muslimah.or.id/10472-keutamaan-menuntut-ilmu-agama.html
Penulis: Fatharani Fariha
Hari Jum’at merupakan hari yang paling utama (afdhal) dari semua hari dalam sepekan. Dia adalah hari yang penuh barakah. Allah Ta’ala mengkhususkan hari Jum’at ini hanya bagi kaum Muslimin dari seluruh kaum dari ummat-ummat terdahulu. Dan di antara beberapa keutamaan dan barakah hari yang agung […]
HeadlineHari Jum’at merupakan hari yang paling utama (afdhal) dari semua hari dalam sepekan. Dia adalah hari yang penuh barakah. Allah Ta’ala mengkhususkan hari Jum’at ini hanya bagi kaum Muslimin dari seluruh kaum dari ummat-ummat terdahulu. Dan di antara beberapa keutamaan dan barakah hari yang agung ini adalah sebagai berikut:
Pertama, terdapat berbagai hadits yang menjelaskan keutamaan dan kemuliaan hari Jum’at. Di antaranya hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ فِيهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيهِ أُدْخِلَ الْجَنَّةَ وَفِيهِ أُخْرِجَ مِنْهَا وَلاَ تَقُومُ السَّاعَةُ إِلاَّ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ.”
“Sebaik-baik hari dimana matahari terbit di saat itu adalah hari Jum’at. Pada hari ini Adam diciptakan, hari ketika ia dimasukan ke dalam Surga dan hari ketika ia dikeluarkan dari Surga. Dan hari Kiamat tidak akan terjadi kecuali hari Jum’at
Di post oleh: Muhammad Farhan Fadillah
Ilmu pengetahuan amat penting bagi setiap individu bahkan dapat meningkatkan martabat manusia. Di dalam Islam, menuntut ilmu juga merupakan suatu ibadah kepada Allah dan terdapat beberapa matlamat tertentu dalam proses menuntut ilmu. Pentingnya mempunyai ilmu adalah untuk membuktikan kekuasaan Allah SWT. Dengan adanya ilmu, manusia […]
HeadlineIlmu pengetahuan amat penting bagi setiap individu bahkan dapat meningkatkan martabat manusia. Di dalam Islam, menuntut ilmu juga merupakan suatu ibadah kepada Allah dan terdapat beberapa matlamat tertentu dalam proses menuntut ilmu. Pentingnya mempunyai ilmu adalah untuk membuktikan kekuasaan Allah SWT. Dengan adanya ilmu, manusia dapat membaca Al Quran yang mana terkandung segala persoalan yang nyata di muka bumi ini. Ilmu juga membolehkan manusia mengkaji alam semesta ciptaan Allah ini.
Untuk kehidupan dunia kita memerlukan ilmu yang dapat menopang kehidupan dunia, untuk persiapan di akhirat kelak. Kita juga memerlukan ilmu yang sekiranya dapat membekali kehidupan akhirat. Dengan demikian, kebahagiaan di dunia dan di akhirat sebagai tujuan hidup insya Allah akan tercapai.
Menuntut ilmu merupakan hal yang wajib dilakukan oleh kita sebagai umat manusia. Karena dengan menuntut ilmu dapat memperluas wawasan kita tentang pengetahuan sehingga kita dapat diakui oleh lingkungan masyarakat yang ada di sekitar kita. Selain itu, menuntut ilmu juga salah satu bentuk ibadah yang diwajibkan di dalam Islam. Berikut ini keutamaan menuntut ilmu, diantaranya:
“Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan (yang berhak untuk disembah) melainkan Dia, Yang Menegakkan Keadilan. Para malaikat dan orang-orang berilmu (juga yang menyatakan demikian itu). Tak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Ali Imran : 18)
Dalam ayat diatas kita dapat mengambil hikmah kebenaran yaitu kebenaran terhadap allah Dia yang maha tahu,Yang maha bijaksana dan Tak ada tuhan selain allah.
Dalam sebuah hadist “Barang siapa mengajarkan suatu ilmu, maka dia mendapatkan pahala dari orang-orang yang mengamalkannya dengan tidak mengurangi sedikit pun pahala orang yang mengerjakannya itu.” (HR Ibnu Majah) bahwa kita mengajarkan ilmu kebada orang lain akan mendapatkan pahala jariyah yaitu pahala yang tidak akan terputus setelah kita meninggal.
Hal ini telah disebutkan dalam sebuah hadits yang di riwayatkan oleh sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Sesungguhnya dunia itu terlaknat, terlaknat segala isinya, kecuali zikir kepada Allah dan amalan- amalan ketaatan, demikian pula seorang yang alim atau yang belajar.” (HR.Tirmidzi dan Ibnu Majah, dihasankan oleh syaikh Al-Albani dalam sahih al-jami’)
Dalam menjelaskan makna dari hadits tersebut, syaikh Al-Munawi berkata: “dunia terlaknat, disebabkan karena ia memperdaya jiwa-jiwa manusia dengan keindahan dan kenikmatannya, yang memalingkannya dari beribadah kepada Allah lalu mengikuti hawa nafsunya.” (Tuhfatul ahwadzi:6/504)
“Dan katakanlah,‘Wahai Rabb-ku, tambahkanlah kepadaku ilmu“. (QS. Thaaha [20] : 114). dalil ini merujuk bahwasanya nabi meminta ilmu kepada allah.
Dengan mencari ilmu, maka kita akan menjadi seorang yang berilmu dan sebagai cara sukses dunia akhirat menurut Islam. Jangan lupa bahwa janji Allah yang kepada mereka yang berilmu ialah mengangkat derajat mereka. Sebagaimana dalam artikel berikut ini :
“Allah mengangkat orang beriman dan memiliki ilmu diantara kalian beberapa derajat dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan). (QS. Mujadilah 11)
jika diingat kembali bahwa wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW merupakan surat Al-alaq 1-5 yang di dalamnya berisi perintah untuk membaca. Dalam hal ini tentu sangat berkaitan dengan keutamaan mencari ilmu, dimana tentunya hal ini merupakan sebuah bentuk kewajiban yang harus dijalankan oleh semua umat muslim yang ada di dunia. Dimana untuk senantiasa mencari ilmu agar memperoleh nilai nilai dan pengetahuan yang bermanfaat. Hal tersebut sebagaimana dalam firman Allah SWT berikut ini.
“Bacalah dengan (menyebut) nama Rabb-mu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Rabbmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran qolam (pena). Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al ‘Alaq: 1-5)
SC: http://farmasi.unida.gontor.ac.id/2020/11/30/keutamaan-menuntut-ilmu-dalam-islam/
Dipost oleh: azka muflih as saifi
Hari Jum’at merupakan hari yang paling utama (afdhal) dari semua hari dalam sepekan. Dia adalah hari yang penuh barakah. Allah Ta’ala mengkhususkan hari Jum’at ini hanya bagi kaum Muslimin dari seluruh kaum dari ummat-ummat terdahulu. Tak banyak diketahui, terdapat beberapa keutamaan atau keistimewaan hari Jumat dalam agama Islam. Jumat […]
HeadlineHari Jum’at merupakan hari yang paling utama (afdhal) dari semua hari dalam sepekan. Dia adalah hari yang penuh barakah. Allah Ta’ala mengkhususkan hari Jum’at ini hanya bagi kaum Muslimin dari seluruh kaum dari ummat-ummat terdahulu.
Tak banyak diketahui, terdapat beberapa keutamaan atau keistimewaan hari Jumat dalam agama Islam. Jumat merupakan salah satu dari enam hari dalam satu pekan.
Meski nampaknya seperti hari biasa, namun Jumat justru menyimpan banyak rahasia mengenai kemuliaannya dibandingkan dengan hari-hari lainnya. Keutamaan hari Jumat tersebut tak lain disebabkan karena adanya peristiwa hingga limpahan karunia dari Allah SWT.
Karena kemuliaannya, terdapat pahala yang berlipat dari Allah SWT bagi siapa saja yang mau mengerjakan kebajikan pada hari Jumat. Di samping mengerjakan ibadah wajib, umat Islam juga dapat menunaikan beberapa amalan yang disunnahkan pada saat hari Jumat tiba.
• Hari Suci bagi Muslimin
Selain itu, keutamaan hari Jumat berikutnya yakni merupakan satu-satunya waktu suci di antara hari-hari lainnya. Maka dari itu, diwajibkan bagi para lelaki maupun wanita muslim untuk senantiasa beribadah kepada Allah dan meninggalkan urusan dunia seketika.
• Pahala Dilipatgandakan
Pada hari Jumat, seluruh amalan yang telah dikerjakan seorang muslim akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT. Keutamaan hari Jumat yang satu ini disebut dalam firman Allah.
• Waktu Mustajab untuk Berdoa
Tak hanya sebagai bentuk ketaatan kepada Allah, beribadah di hari Jumat juga merupakan waktu yang tepat untuk senantiasa meminta pertolongan-Nya. Sebab, hari Jumat disebut sebagai waktu yang mustajab untuk memanjatkan doa.
• Dosa Terampuni
Keutamaan hari Jumat yang berikutnya adalah diampuninya dosa-dosa. Manusia memang tak dapat luput dari kesalahan dan dosa. Maka dari itu, diampuninya dosa-dosa menjadi salah satu keutamaan hari Jumat yang luar biasa.
• Terjaga dari Fitnah Kubur
Imam Ahmad dan Imam Tirmidzi meriwayatkan dari Abdillah bin ‘Amr bin al-‘Ash, barang siapa yang meninggal dunia pada hari Jumat, maka ia terjaga dari fitnah kubur.
Di post oleh : Doni Setiawan
Dalam Islam, semua hari memang dianggap baik. Akan tetapi, ada satu hari yang dianggap paling baik, yakni Jumat. Keutamaan hari Jumat juga telah disabdakan oleh Nabi, dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah:“Sebaik-baik hari di mana matahari terbit di saat itu adalah hari Jumat. […]
HeadlineDalam Islam, semua hari memang dianggap baik. Akan tetapi, ada satu hari yang dianggap paling baik, yakni Jumat. Keutamaan hari Jumat juga telah disabdakan oleh Nabi, dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah:“Sebaik-baik hari di mana matahari terbit di saat itu adalah hari Jumat. Pada hari ini Adam diciptakan, hari ketika ia dimasukkan ke dalam surga dan hari ketika ia dikeluarkan dari surga. Dan hari kiamat tidak akan terjadi kecuali pada hari Jumat.”
6.Keutamaan Hari Jumatjumat berkahTentunya, masih ada banyak hadis lain yang membahas tentang keutamaan hari Jumat. Berikut adalah beberapa di antaranya:Waktu paling mustajab untuk berdoaKeutamaan hari Jumat yang membuatnya lebih istimewa dibandingkan hari lain adalah ini jadi waktu paling mustajab untuk mengaturkan doa kepada Allah. Oleh karena itu, umat muslim sangat dianjurkan untuk memperbanyak shalawat pada hari Jumat.
Karena seperti diriwayatkan dalam HR. Baihaqi, yang terdapat dalam dalam Sunan Al Kubro; hasan lighairihi, dengan memperbanyak shalawat pada hari Jumat, kita akan menjadi lebih dekat dengan Allah. Terhindar dari siksa kubur“Barangsiapa yang meninggal dunia di malam Jumat atau hari Jumat terjaga dari fitnah siksa kubur”. (HR. Imam At Tirmidzi dari Abdullah bin Amr bin Ash).Berdasarkan hadis tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa siapa saja yang wafat di hari Jumat akan terhindar dari siksa kubur.
Meski demikian, untuk menikmati keberkahan tersebut, seseorang tetap perlu melakukan banyak amalan baik, sehingga bisa mendapat pahala berlimpah untuk bekal di akhirat nanti.Hari penghapusan dosaSeperti diriwayatkan Salman Al Farisi dalam HR. Bukhari, Nabi pernah bersabda:“Siapa yang mandi pada hari Jumat, bersuci sesuai kemampuan, merapikan rambutnya, mengoleskan parfum, lalu berangkat ke masjid, dan masuk masjid tanpa melangkahi di antara dua orang untuk dilewatinya, kemudian shalat sesuai tuntunan dan diam tatkala imam berkhutbah, nescaya diampuni dosa-dosanya di antara dua Jumat.”Pada hadis di atas juga dijabarkan secara jelas tentang keutamaan hari Jumat yang membuatnya disebut sebagai hari penuh berkah. Maka, ikutilah amalan-amalan yang tersebut dalam hadis untuk memperoleh pahala dari Allah.
Keberkahan shalat Jumat setara dengan pahala setahun puasa dan shalatTak hanya itu, keutamaan hari Jumat juga akan membuat kamu menerima pahala yang dikatakan setara dengan jumlah yang didapat dalam setahun puasa dan shalat. Untuk itu, seperti dinyatakan dalam HR. Ahmad dan Ashabus Sunan oleh Ibnu Huzaimah, umat muslim diimbau untuk segera pergi ke masjid pada hari Jumat dan kemudian mengambil shaf terdepan.Hari terbaik untuk bersedekahJumat juga dianggap sebagai hari terbaik untuk bersedekah.
Di samping Jumat memang sebagai hari paling utama dalam Islam, sedekah sendiri adalah jenis amalan yang dapat membawa pahala berlimpah atau bahkan tak terputus bagi yang melakukannya. Apalagi jika sedekah yang kamu lakukan tergolong amal jariyah seperti membangun masjid atau memberi makan dan minum kaum dhuafa.Hari Allah menampakkan diriKeutamaan hari Jumat lainnya adalah ini merupakan waktu ketika Allah menampakkan diri di hadapan setiap hamba-Nya yang taat dan beriman di surga-Nya.
Hal ini diutarakan oleh Anas bin Malik, yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Dan Kami memiliki pertambahannya, Allah menampakkan diri kepada mereka setiap hari Jumat.”” (QS.50:35).Sungguh tak terhingga, berkah yang bisa kita dapat dari keutamaan hari Jumat. Oleh karena itu, ayo manfaatkan momen hari Jumat untuk menyalurkan zakat atau sedekah lewat Kitabisa. Uluran tanganmu tentu akan jadi sumber pahala bagi dirimu sendiri dan juga kebahagiaan untuk mereka yang kurang beruntung.
Nama: Achmad Sahiri
Jumat diyakini sebagai hari yang kaya akan keistimewaan. Terlebih, ada amalan khusus yang hanya dapat dilakukan di hari Jumat yakni salat Jumat bagi kaum pria. Amalan-amalan lainnya yang dapat dikerjakan pada hari Jumat yaitu seperti salat, baca Al-Qur’an, Wirid, Zikir, dan lain sebagainya. Hari Jumat […]
HeadlineJumat diyakini sebagai hari yang kaya akan keistimewaan. Terlebih, ada amalan khusus yang hanya dapat dilakukan di hari Jumat yakni salat Jumat bagi kaum pria.
Amalan-amalan lainnya yang dapat dikerjakan pada hari Jumat yaitu seperti salat, baca Al-Qur’an, Wirid, Zikir, dan lain sebagainya. Hari Jumat juga disebut sebagai hari yang agung, hal ini disampaikan langsung oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya yang berbunyi:
“Sungguh hari Jumat adalah tuannya hari-hari yang paling agung di sisi Allah.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah.)
1. Hari penghamparan ampunan
Keistimewaan hari Jumat yang pertama bagi umat muslim yaitu diampuni dosa-dosanya. Sebagaimana diriwayatkan dari Anas RA, Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya Allah Tabaraka wa Ta’ala tidak membiarkan seorang muslim pun pada hari Jumat yang tidak diampuni dosanya.” (HR. Ibnu ‘Adiy dan Ath-Thabrani).
2. Meninggal pada hari Jumat akan dibebaskan dari siksa kubur
Mereka yang wafat pada hari Jumat akan mendapatkan keistimewaan yang tak lain adalah diselamatkan dari siksa kubur. Dijelaskan oleh Al-Munawi bahwa pada hari itu neraka Jahanam tidak dinyalakan dan pintu-pintunya ditutup serta para penguasa neraka tidak beraktivitas sebagaimana pada hari hari lainnya.
Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Tidak ada seorang muslim yang mati pada hari Jumat atau malam Jumat, kecuali Allah Ta’ala akan menjaganya dari fitnah kubur.” (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi).
3. Waktu mustajab untuk berdoa
Keistimewaan pada hari Jumat yang selanjutnya yaitu salah satu waktu yang mustajab untuk meminta dan memohon kepada Allah SWT. Pada hari itu, terdapat saat dimana Allah SWT berkenan mengabulkan permohonan hambaNya yang beriman.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
“Sesungguhnya pada hari Jumat itu terdapat saat yang tidak mendapatkannya seorang hamba muslim, sedang ia berdiri salat meminta suatu kebaikan kepada Allah, kecuali Allah akan memberi apa yang dimintanya.” (HR. Malik, Ahmad, Muslim, Nasa’i dan Ibnu Majah).
4. Hari yang menjadi saksi
Maksud dari kata menjadi saksi disini yaitu Jumat merupakan hari yang disaksikan oleh para malaikat. Seperti diriwayatkan dari Abu Darda RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Perbanyak kalian membaca salawat kepadaku di hari Jumat. Sesungguhnya ia adalah hari yang disaksikan, yang para malaikat menyaksikannya.” (HR. Ibnu Majah).
5. Dibebaskan dari siksa neraka
Keistimewaan hari Jumat bagi umat muslim lainnya yaitu dibebaskan dari siksa neraka. Sebanyak enam ratus ribu orang akan dibebaskan dari siksa neraka.
Diriwayatkan dari Anas RA, Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Sesungguhnya Allah Ta’ala pada setiap hari Jumat punya enam ratus ribu orang yang dibebaskan dari neraka. Mereka semua adalah orang yang telah ditetapkan masuk neraka.” (HR. Abu Ya’la).
SC: https://www.google.com/amp/s/www.detik.com/edu/detikpedia/d-6022875/keistimewaan-hari-jumat-bagi-muslim-ada-waktu-mustajab-untuk-berdoa/amp
-Fitra Dwi Novian Suritno
Ilmu pengetahuan amat penting bagi setiap individu bahkan dapat meningkatkan martabat manusia. Di dalam Islam, menuntut ilmu juga merupakan suatu ibadah kepada Allah dan terdapat beberapa matlamat tertentu dalam proses menuntut ilmu. Pentingnya mempunyai ilmu adalah untuk membuktikan kekuasaan Allah SWT. Dengan adanya ilmu, manusia […]
HeadlineIlmu pengetahuan amat penting bagi setiap individu bahkan dapat meningkatkan martabat manusia. Di dalam Islam, menuntut ilmu juga merupakan suatu ibadah kepada Allah dan terdapat beberapa matlamat tertentu dalam proses menuntut ilmu. Pentingnya mempunyai ilmu adalah untuk membuktikan kekuasaan Allah SWT. Dengan adanya ilmu, manusia dapat membaca Al Quran yang mana terkandung segala persoalan yang nyata di muka bumi ini. Ilmu juga membolehkan manusia mengkaji alam semesta ciptaan Allah ini.Untuk kehidupan dunia kita memerlukan ilmu yang dapat menopang kehidupan dunia, untuk persiapan di akhirat. Kita juga memerlukan ilmu yang sekiranya dapat membekali kehidupan akhirat. Dengan demikian, kebahagiaan di dunia dan di akhirat sebagai tujuan hidup insya Allah akan tercapai.Menuntut ilmu merupakan hal yang wajib dilakukan oleh kita sebagai umat manusia. Karena dengan menuntut ilmu dapat memperluas wawasan kita tentang pengetahuan sehingga kita dapat diakui oleh lingkungan masyarakat yang ada di sekitar kita. Selain itu, menuntut ilmu juga salah satu bentuk ibadah yang diwajibkan di dalam Islam. Berikut ini keutamaan menuntut ilmu, diantaranya:1. Dapat mengetahui kebenaran“Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan (yang berhak untuk disembah) melainkan Dia, Yang Menegakkan Keadilan. Para malaikat dan orang-orang berilmu (juga yang menyatakan demikian itu). Tak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Ali Imran : 18)Dalam ayat diatas kita dapat mengambil hikmah kebenaran yaitu kebenaran terhadap allah Dia yang maha tahu,Yang maha bijaksana dan Tak ada tuhan selain allah2. Mendapatkan pahala yang sama kepada orang yang diajarkanDalam sebuah hadist “Barang siapa mengajarkan suatu ilmu, maka dia mendapatkan pahala dari orang-orang yang mengamalkannya dengan tidak mengurangi sedikit pun pahala orang yang mengerjakannya itu.” (HR Ibnu Majah) bahwa kita mengajarkan ilmu kebada orang lain akan mendapatkan pahala jariyah yaitu pahala yang tidak akan terputus setelah kita meninggal3. Terhindar dari fitnah dan laknatHal ini telah disebutkan dalam sebuah hadits yang di riwayatkan oleh sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:“Sesungguhnya dunia itu terlaknat, terlaknat segala isinya, kecuali zikir kepada Allah dan amalan- amalan ketaatan, demikian pula seorang yang alim atau yang belajar.” (HR.Tirmidzi dan Ibnu Majah, dihasankan oleh syaikh Al-Albani dalam sahih al-jami’)Dalam menjelaskan makna dari hadits tersebut, syaikh Al-Munawi berkata: “dunia terlaknat, disebabkan karena ia memperdaya jiwa-jiwa manusia dengan keindahan dan kenikmatannya, yang memalingkannya dari beribadah kepada Allah lalu mengikuti hawa nafsunya.” (Tuhfatul ahwadzi:6/504)4. Allah tidak memerintahkan nabinya meminta tambahan selain ilmu“Dan katakanlah,‘Wahai Rabb-ku, tambahkanlah kepadaku ilmu“. (QS. Thaaha [20] : 114). dalil ini merujuk bahwasanya nabi meminta ilmu kepada allah5. Orang berilmu akan diangkat derajatnyaDengan mencari ilmu, maka kita akan menjadi seorang yang berilmu dan sebagai cara sukses dunia akhirat menurut Islam. Jangan lupa bahwa janji Allah yang kepada mereka yang berilmu ialah mengangkat derajat mereka. Sebagaimana dalam artikel berikut ini :“Allah mengangkat orang beriman dan memiliki ilmu diantara kalian beberapa derajat dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan). (QS. Mujadilah 11)6. Menjalankan kewajibanjika diingat kembali bahwa wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW merupakan surat Al-alaq 1-5 yang di dalamnya berisi perintah untuk membaca. Dalam hal ini tentu sangat berkaitan dengan keutamaan mencari ilmu, dimana tentunya hal ini merupakan sebuah bentuk kewajiban yang harus dijalankan oleh semua umat muslim yang ada di dunia. Dimana untuk senantiasa mencari ilmu agar memperoleh nilai nilai dan pengetahuan yang bermanfaat. Hal tersebut sebagaimana dalam firman Allah SWT berikut ini.“Bacalah dengan (menyebut) nama Rabb-mu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Rabbmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran qolam (pena). Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al ‘Alaq: 1-5)
Nama : Achmad Sahiri
sc:http://farmasi.unida.gontor.ac.id/2020/11/30/keutamaan-menuntut-ilmu-dalam-islam/