

Rich Dad Poor Dad adalah buku tahun 1997 karya Robert Kiyosaki dan Sharon Lechter. Rich Dad, Poor Dad adalah buku yang membahas masalah finansial yang dihadapi banyak orang dikarenakan ajaran keliru orang tua mereka mengenai keuangan, yang juga dialaminya semasa kecil dan remaja.
Robert Kiyosaki (lahir 8 April 1947) adalah seorang investor, usahawan, penulis dan motivator. Kiyosaki menjadi terkenal karena buku yang ditulisnya berjudul Rich Dad, Poor Dad. Buku ini merupakan bagian dari seri buku-buku dan material lain tentang motivasi. Robert kiyosaki merupakan pendiri dari Rich Global LLC dan Rich Dad Company, yang merupakan perusahaan edukasi keuangan swasta yang memberikan edukasi keuangan dan bisnis personal kepada orang-orang lewat buku dan video.
seperti dibuku robert kiyosaki memiliki dua ayah, katanya saya mempunyai dua ayah, yang satu kaya dan yang satu miskin. Yang satu berpendidikan tinggi dan bijak dia mempunyai ijazah Ph.D. serta telah menyelesaikan empat tahun pendidikan sarjananya hanya dalam masa kurang dari dua tahun. Kemudian dia melanjutkan pengajiannya ke Stanford University, University of Chicago, dan Northwestern University, semuanya dengan biasiswa penuh. Ayah yang satu lagi tidak tamat pun pendidikan sekolah menengahnya. Kedua ayah saya itu berjaya dalam kerjanya mereka, bekerja keras sepanjang hidup mereka. Kedua-duanya memperolehi pendapatan yang besar. Tapi yang satu bergelut
dalam kewangan sepanjang hidupnya. Sedang yang satu lagi menjadi salah seorang yang terkaya di Hawaii. Yang satu mati meninggalkan puluhan juta dolar untuk keluarganya, badan kebajikan dan gerejanya. Yang satu lagi meninggalkan banyak
hutang untuk dibayar. Sekiranya saya hanya mempunyai seorang ayah, saya mesti menerima atau menolak nasihatnya.
Mempunyai dua orang ayah yang memberi nasihat, menawarkan kepada saya pilihan sudut pandang yang berbeda satu dari lelaki yang kaya dan satu lagi dari
lelaki yang miskin. Ternyata saya tidak sekadar menerima atau menolak yang satu atau yang lain, tetapi saya berfikir lebih jauh, membanding-bandingkan dan kemudian memilih untuk diri saya sendiri.
Misalnya, satu ayah akan mengatakan, “Cinta akan uang adalah punca segala kejahatan.” Yang satu lagi mengatakan, “Kekurangan uang adalah punca segala kejahatan.”
Mempunyai dua ayah yang saya cintai memaksa saya untuk berfikir dan akhirnya memilih suatu cara berfikir saya sendiri. Sebagai satu proses, memilih untuk diri saya jauh lebih berharga untuk jangka panjang, berbanding cuma menerima atau menolak satu-satu sudut pandangan. Salah satu sebab orang kaya semakin kaya, orang miskin semakin miskin,
dan kelas menengah terperangkap dengan masalah hutang ialah kerana subjek uang diajarkan dirumah dan tidak di diajarkan disekolah.
Kebanyakan kita belajar soal uang dari ibu bapa kita. Jadi, apakah yang dapat diajar oleh ibu bapa yang miskin kepada anak-anak mereka mengenai uang? Mereka hanya mengatakan, “Teruslah bersekolah dan belajarlah bersungguh-sungguh.”. Si anak mungkin lulus dengan cemerlang tetapi dengan pengetahuan keuangan org miskin.
Disebabkan saya mempunyai dua ayah yang berpengaruh, saya belajar dari mereka berdua. Saya mesti memikirkan nasihat setiap ayah, dan dalam melakukan hal ini, saya
memperolehi wawasan berharga tentang kuasa dan kesan fikiran seseorang terhadap orang lain. Misalnya, ayah yang satu mempunyai tabiat untuk berkata, “Saya tidak
mampu mendapatkannya”. Ayah satu lagi melarang penggunaan perkataan begitu. Dia mendesak saya untuk berkata, “Bagaimana saya bisa mendapatkannya?” Yang satu
ialah PERNYATAAN, yang satu lagi ialah PERTANYAAN. Yang satu melepaskan anda dari kesusahan, yang satu lagi memaksa anda untuk berfikir.
Ayah saya yang kemudian menjadi kaya akan menerangkan bahwa secara automatik apabila mengucapkan perkataan, “Saya tidak mampu membelinya,” otak anda akan berhenti bekerja. Sebaliknya, dengan mengajukan pertanyaan, “Bagaimana saya boleh membelinya?” otak anda akan bekerja.
Yang dia maksudkan bukanlah membeli segala sesuatu yang
anda inginkan. Dia fanatik dalam melatih mindset anda, yaitu komputer paling hebat di dunia. “Otak saya semakin kuat setiap hari kerana saya melatihnya. Semakin kuat otak
saya, semakin banyak wawasan yang saya perolehi.” Dia percaya bahawa secara automatik apabila mengatakan, “Saya tidak mampu membelinya” ialah satu tanda kemalasan
mental.
Contohnya, ayah miskin selalu berkata, “Saya tidak akan menjadi kaya.” Dan ramalan ituu menjadi kenyataan. Ayah kaya sebaliknya, selalu menunjukkan dirinya sebagai
orang yang kaya. Dia akan mengatakan sesuatu seperti, “Saya orang kaya, dan orang kaya tidak melakukan perkara ini.” Bahkan ketika dia benar-benar bangkrut akibat menderita kemerosotan keuangan yang hebat, dia terus mempamerkan dirinya sebagai orang yang kaya, karna hasil di tentukan oleh pola pikir. Dia akan menutup dirinya dengan mengatakan, “Ada perbedaan antara menjadi miskin dan mejadi bangkrut. Bangkrut hanya untuk sementara waktu, dan miskin adalah untuk selama-lamanya.”
Jadi uang adalah satu bentuk kuasa. Tetapi suatu yang lebih berkuasa ialah pendidikan keuangan. uang boleh datang dan pergi, tetapi jika anda mempunyai pendidikan tentang cara uang bekerja, anda mendapat kekuasaan ke atasnya dan boleh mulai membangun kekayaan. Pemikiran positif saja tidak berjaya kerana kebanyakan orang hanya pergi ke sekolah dan tidak pernah belajar cara uang bekerja, sehingga mereka
menghabiskan seumur hidup mereka untuk bekerja demi uang.
Jadi pelajaran yang dapat saya ambil “Pilihan anda lah yang menentukan nasib anda, bukan peluang yang menentukan nasib anda.”
Dibuku ini kita akan diajarkan bagaimana mendapatkan kebebasan financial atau cara mengatur arus uang / cashflow dengan mengetahui apa itu aset dan apa itu liabilitas.
dipost oleh: azka muflih as-saifi