0 4 min 8 mths

Betapa penting nya bahasa bagi manusia kira nya tidak perlu diragukan lagi, Hal itu tidak dapat di buktikan dengan menunjuk pemakaian bahasa dalam kehidupan sehari-hari, tetapi dapat juga dibuktikan dengan menunjuk banyaknya perhatian para ilmuwan dan praktisi terhadap bahasa. Bahasa sebagai objek ilmu tidak di monopoli oleh para ahli bahasa. Para ilmuwan dalam bidang lain pun menjadikan bahasa sebagai objek studi karena mereka memerlukan bahasa sekurang-kurangnya sebagai alat bantu untuk mengomunikasikan berbagai hal.

Politisi mempelajari bahasa agar dapat menemukan ciri kata ata kalimat dan gaya bahasa yang dapat menyentuh hati nurani orang-orang sekitarnya sehingga dapat mempengaruhi mereka. Para ahli ilmu j (psikolog dan psikiater) mempelajari bahasa agar dapat menemukan kata atau kalimat yang dapat berperan dalam penyembuhan pasiennya. De anggapan bahwa speech therapy mempunyai daya sugestif terhadap hila penyakit, dokter-dokter pun perlu mempelajari bahasa. Untuk mende iri dengan masyarakat di tempatnya bertugas, para pamong, para p ara penyuluh sering mempelajari bahasa daerah setempat untuk mem ereka berinteraksi sosial demi kelancaran tugasnya. Bahasa juga di pelajari oleh wartawan, seniman, usahawan, dan oleh orang-orang dari beraneka

FUNGSI BAHASA

Dalam literatur bahasa, para ahli umumnya merumuskan fungsi bahasa bagi setiap orang ada empat, yaitu sebagai alat berkomunikasi, sebagai alat untuk mengekspresikan diri, sebagai alat untuk berintegrasi dan beradaptasi sosial, sebagai alat kontrol sosial

RAGAM BAHASA

Ragam bahasa menjadi banyak jumlahnya karena pemilihan corak bahasa yang dipakai oleh seseorang untuk mengomunikasikan sesuatu berganning kepada tiga hal berikut ini.

Cara berkomunikasi: lisan atau tulis

Dua macam cara berkomunikasi ini melahirkan dua ragam utama dalamberbahasa yaitu ragam lisan dan ragam tulis.

Cara pandang penutur terhadap mitra komunikasinya

Sebelum menentukan pilihan ragam yang akan dipakai, seorang penutur akan melihat dahulu apakah mitranya itu sedaerah/satu suku dengannya atau tidak; apakah mitranya itu orang yang perlu dihormati atau tidak; dan bagaimana pendidikannya, rendah atau tinggi. Cara pandang ini mengakibatkan timbulnya ragam kedaerahan (dialek), ragam terpelajar, ragam resmi, dan ragam takresmi.

TOPIK YANG DIBICARAKAN/DITULISKA

Pembicaraan tentang topik tertentu mengakibatkan terbentuknya ragam bahasa yang mempunyai ciri khas sesuai dengan bidang topik yang dibicarakan, misalnya ragam hukum, ragam bisnis, ragam sastra, ragam kedokteran. Perhatikan bagan di bawah ini.

MORFEM

Morfem adalah satuan bentuk terkecil yang dapat membedakan makna dan atau mempunyai makna. Wujud morfem dapat berupa imbuhan, klitika partikel, dan kata dasar (misalnya -an, -lah, -kah, -bawa). Sebagai kesatuan pembeda arti, semua contoh wujud morfem tersebut merupakan bentuk terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi kesatuan bentuk yang lebih kecil.

Untuk membuktikan morfem sebagai pembeda makna dapat kita lakukan dengan menggabungkan morfem itu dengan kata yang mempunyai arti leksikal Jika penggabungan itu menghasilkan makna baru, berarti unsur yang digabungkan dengan kata dasar itu adalah morfem.

KATA

Kata adalah satuan bentuk terkecil (dari kalimat) yang dapat berdiri sendiri dan mempunyai makna *) Kesatuan yang terbentuk dari gabungan huruf atau gabungan morfem; atau gabungan huruf dengan morfem, baru kita akui sebagai kata bila bentuk itu mempunyai makna. Perhatikan kata sepeda, ambil, dingin, kuliah. Keempat kata yang diambil secara acak itu kita akui sebagai kata karena setiap kata mempunyai makna. Kita akan meragukan bahkan memastikan bahwa adepes, libma, ningid, hailuk bukan kata bahasa Indonesia karena tidak mempunyai makna.

Dari segi bentuknya kata dapat dibedakan dari dua macam, yaitu kata yang bermorfem tunggal dan kata yang bermorfem banyak. Kata yang bermorfem tunggal disebut juga kata dasar atau kata yang tidak berimbuhan. Kata dasar pada umumnya berpotensi untuk dikembangkan menjadi kata turunan tau kata berimbuhan. Perhatikan perubahan kata dasar menjadi kata turunan di wah ini.

post: Muhammad Farhan Fadillah