
Belt conveyor adalah peralatan yang cukup sederhana yang di gunakan untuk mengangkut unit load (beban unit) atau bulk material (bahan curah) dengan kapasitas besar, alat tersebut terdiri dari sabuk yang tahan terhadap pengangkutan benda padat, sabuk yang digunakan pada Belt Conveyor ini di buat dari berbagai jenis bahan, misalnya dari karet, plastik, kulit ataupun logam yang tergantung dari jenis dan sifat bahan yang akan di angkut.
Proses pengujian alat ini dimulai dengan menyalakan Belt Conveyor, putaran pada Belt Conveyor ini konstan dengan kecepatan 3,1 m/menit dan tidak dapat di atur cepat atau lambatnya, kecepatan Belt Conveyor dapat di ketahui dengan menggunakan alat Tachometer dan dapat di hitung secara manual dengan menggunakan rumus V dimana V= kecepatan, S= jarak dan t = waktu. Ketika benda di letakan pada Belt Conveyor benda tersebut akan berjalan dan melewati sensor Ultrasonic, ketika posisi benda tersebut tepat berada di bawah sensor maka sensor akan mendeteksi benda tersebut berdasarkan ketinggian atau jarak antara sensor dengan benda tersebut, sehingga Arduino Uno dapat melakukan proses kerja benda tersebut masuk dalam kategori A,C atau B.
Dalam hal ini pada industri di gunakan pilihan sistem Belt Conveyor sebagai alat transportasi yang sangat berperan dalam proses pengangkutan hasil produksinya. Belt Conveyor ini sudah banyak sekali di gunakan dalam industri, baik itu dalam underground maupun proses pengangkutan di permukaan. Banyak sekali keuntungan yang di dapat dengan di aplikasikannya Belt Conveyor ini, menurut perhitungan yang sudah di lakukan, sistem pengangkutan dengan Belt Conveyor akan lebih efisien di bandingkan dengan pengangkutan Trucking.
Saat ini beberapa industri menengah kecil masih menggunakan cara konvensional dalam melakukan pengangkutan barang yang sudah di kemas untuk di simpan kedalam gudang dengan menggunakan tenaga manusia yang biasanya di tarik menggunakan trolly dan di simpan berdasarkan kemasan yang berbeda ukuran, proses pemilahan kemasan dengan tenaga manusia akan memakan waktu, biaya, serta tenaga operator itu sendiri. Untuk menanggulangi masalah tersebut perlu adanya mesin pemilah benda otomatis berdasarkan ketinggian atau ukuran kemasan, sehingga para pekerja tidak lagi memilah kemasan secara konvensional untuk di simpan ke dalam gudang dengan tenaga mereka, pekerja hanya stanby di area penyimpanan untuk menyusun atau menata kemasan yang sudah terpilah melalui Belt Conveyor.
Urutan langkah pelaksanaan yang dilakukan dalam penelitian ini dijabarkan dalam bentuk flow chart percoban yang akan di tampilkan sebagai berikut:


Dari hasil perancangan Belt Conveyor pemilah benda otomatis berbasis Arduino Uno mengunakan sensor Ultrasonic, yang telah selesai di kerjakan dapat kita ketahui pada table, sebagai berikut:

Belt Conveyor ini bekerja untuk memilah benda berdasarkan tinggi benda, saat benda melintas maka sensor akan membaca tinggi benda dan seketika motor servo akan membuka 90°, ketika benda tersebut mendekati tempat pemilah maka motor servo akan menutup kembali ke 0° sehingga motor servo akan mendorong benda tersebut untuk masuk ke masing-masing area benda berdasarkan ketinggian yang telah ditentukan dimana ada area A untuk benda dengan ketinggian 12 cm dan area B untuk benda dengan ketinggian 15 cm, sedangkan benda yang tidak terbaca ketinggiannya akan berjalan tanpa hambatan apapun menuju arca C atau arca “Reject”.
Dari hasil Perancangan Sistem Belt Conveyor Pemilah Benda Otomatis Berbasis Arduino Uno Menggunakan Sensor Ultrasonic dapat di simpulkan bahwa alat tersebut dapat memilah benda berdasarkan ketinggian dengan baik. Sesuai dengan percobaan yang telah dilakukan pada alat tersebut, sehingga di ketahui jarak continue pada masing-masing kardus yaitu untuk kardus A dengan jarak continue pada jarak 30 cm dan untuk kardus B dengan jarak continue pada jarak 70 cm.